Selasa, 30 September 2008

Hal-hal Ajaib Tersembunyi di Dalam Pikiran

Apakah anda setuju jika saya katakan terdapat banyak hal-hal ajaib tersembunyi di dalam pikiran?


1) Tenaga ajaib tersembunyi dalam pikiran

Percaya atau tidak apabila anda sentiasa memikirkan tentang kenyang, anda tidak akan lapar. Buktinya apabila anda menjalani ibadah puasa, anda tidak berfikir pun tentang makan sepanjang hari, tetapi anda tetap mampu melakukan aktivitas kehidupan sebagaimana biasa. Padahal pada hari-hari biasa, awal pagi lagi anda sudah terasa hendak makan.

Demikianlah apabila anda tidak memikirkan tentang lelah, anda akan semangat dan bertenaga sepanjang hari.

Sebaliknya apabila anda mula berkata ”Aku malas hari ini”, “Aku bosan hari ini”, anda akan benar-benar malas dan bosan. Maka jika anda ingin cemerlang dan berjaya, bijak-bijaklah berhubung dengan imaginasi. Imaginasi boleh menjadikan anda apa sahaja. Dari sini kita bisa simpulkan, ”Kita sendirilah yang meminta setiap apa yang berlaku pada diri kita.

2) Berkomunikasi dengan pikiran ke pikiran


Apabila anda mengingat seseorang, dan jika ingatan anda itu jujur, ikhlas dan bertanggungjawab, dan tiada gangguan, anda sebenarnya telah mengantar gelombang pikiran kepada orang itu. Anda mungkin mendapat tindak balas yang menakjubkan.

Jika ingatan anda terhadapnya adalah yang baik-baik, dalam masa yang sama insyaALLAH dia akan mengingat yang baik-baik juga tentang anda. Maka karena itulah sesekali pada saat-saat tertentu anda teringat seseorang yang telah lama anda tidak temui secara tiba-tiba. Barangkali pada saat itu orang berkenaan sedang memikirkan tentang anda dan gelombang pikirannya telah mengembara dan akhirnya sampai kepada anda.

Gelombang yang lemah akan tersasar atau tidak sampai ke matlamat ataupun ghaib begitu saja ditelan gelombang-gelombang yang lebih kuat yang sentiasa bersimpang siur. Gelombang pikiran akan lebih hebat kesannya terhadap mereka yang mempunya jalinan emosi ataupun pertalian darah yang rapat misalnya suami isteri, ibu dan anak, adik beradik kembar dan rakan seiras.

3) Daya magnet dalam fikiran beremosi

Tahukah anda apabila anda membenci seseorang, anda sebenarnya telah menarik kebencian orang itu terhadap anda. Fikiran yang beremosi ada daya tarikan bagaikan magnet yang akan menarik sebarang pemikiran yang sealiran.

Sebagaimana gelombang pikiran tadi, kebencian akan terhasil dalam bentuk gelombang-gelombang negatif yang mengembara dan akhirnya sampai kepada orang yang anda benci itu. Oleh itu, seseorang yang menjadikan imaginasinya sebagai salah satu laluan untuk kejayaan tidak boleh berfikiran negatif. Dia harus berfikiran positif supaya pemikiran yang sama akan kembali kepadanya.

4) Mengawal pikiran untuk lebih berjaya

Tiada siapapun yang dapat membuat anda marah jka anda sendiri tidak ingin marah. Soal emosi yang tersentuh adalah perasaan yang boleh dikawal jika anda mau mengawalnya. Jika anda memang tidak mau marah anda tidak akan marah.


Orang boleh menjadi terlalu sedih kerana dia memberi jalan kepada dirinya untuk berasa sedih. Kesedihan yang melampau-lampau pula bermula daripada emosi yang ditarik-tarik, diiya-iyakan, dirangsang-rangsang dan disungguh-sungguhkan, ibarat api yang dicurahkan bensin ke atasnya. Api akan menyambar hebat padahal jika dibiarkan saja, lambat laun ia akan padam sendiri. Kejayaan pertama orang yang berjaya ialah dapat mengawal emosinya.

5) Dua pemikiran dalam masa yang sama

Anda mungkin pernah melihat seseorang yang beremosi pada satu masa tetapi pada masa yang sama berbicara seolah-olah tidak menghadapi masalah dan ingat, orang ini bukanlah seorang aktor. Seorang ayah memarahi anaknya dengan kemarahan yang beriya-iya tetapi dalam masa yang sama dia menghadiahkan anda senyuman dan mula bercakap lembut dengan anda. Itu tanda permulaan bagi seorang yang dapat mengawal emosinya. Seorang yang ingin menggapai kejayaan melalui imaginasi perlu lebih pandai mengawal emosi.

6) Pikiran teransang melalui solat dan doa

Solat itu doa dan doa itu perlu dalam proses kehidupan seseorang manusia. Manusia perlu berdoa untuk menjalinkan hubungan yag erat antara dirinya dengan alam ghaib dan yang terpenting dengan PENCIPTA-nya. Kenyataannya orang yang senantiasa berdoa dan senantiasa menunaikan solat tepat pada waktunya atau lebih baik pada awal waktu akan dapat membentuk dan meningkatkan kekuatan pikiran melalui fikiran yang lebih terfokus.

Seorang yang berjaya adalah seorang yang tenang dan ketenangan mutlak ataupun puncak bagi ketenangan adalah solat. Hakikat ketenangan tidak ada dalam diri seseorang yang ingkar solat atau tidak pernah berdoa.

Dipetik daripada buku “Membina Imaginasi Cemerlang”, ms 123-126.

www.iluvislam.com
oleh: Dr. HM Tuah Iskandar al-Haj
dihantar oleh: putribalqisz

Kamis, 25 September 2008

.................

Ibarat kaca yang berdebu, jika terlalu lembut membersihkannya maka ia mudah ternoda. Jika terlalu keras maka ia akan retak. Begitulah karakter hati. Jika terlalu berlemah lembut, ia mudah sekali terkena berbagai noda, mulai dari sekedar tanya yang muncul hingga virus yang mematikan. Maka membersihkannya memerlukan tenaga ekstra dan waktu yang tidak sedikit. Bisa beberapa hari hingga bertahun-tahun tergantung pembersih yang digunakan, dan lingkungan yang mendukungnya. Namun jika memaksanya terlalu keras, maka goresannya mampu meluluhlantakkan hingga berkeping-keping, lalu hilang.
Maka menata kembali akan sangat melelahkan. Beruntunglah jika memiliki seseorang yang mendukung dengan penuh kasih.
Tetapi, kekerasan tekad untuk menyatukannya lagi, jika sendirian justru menghancurkannya. Diri tak mampu menerima, tenggelam dalam kecewa, lalu hilang membawa amarah yang entah ditujukan pada siapa. Mengasingkan diri, hingga akhirnya kembali pada masa lalu yang jahil.

Inginku, tetap berada di sini, bersama-sama meniti jalanan.
Inginku, denganmu selalu.
Inginku, tetap berada di sini, meski tanpamu.
Inginku, hanya Engkau yang ada di hati

Puing-puing hati


Puing-puing identik dengan berserakan, tak beraturan, berantakan. Puing-puing sejarah, ia berantakan namun tetap mengandung makna. Begitupun dengan hati, ketika ia berantakan, berserakan, meski tak mempengaruhi banyak orang, serpihannya mengandung makna.

Patah karena cinta, hancur karena duka, lebur luluh lantak oleh jiwa yang merana. Semua menyebabkan ia menjadi puing-puing yang terserak di relung jiwa. Tiap kepingnya menyimpan rasa, nama, peristiwa. Tiap kepingnya mempunyai kisah. Namun yang ada hanya lara.

Kita berusaha menyatukannya kembali. Satu persatu serpihannya dipungut. Disatukan sesuai ceritanya. Namun ia tetaplah tak sesempurna sebelumnya. Ada saja serpihan yang tertinggal, terlupakan atau sengaja dilupakan. Adalah kita yang akan mengisi bagian yang kosong dengan harapan-harapan baru. Asa akan kisah yang lebih bahagia, sehingga duka lara menjadi masa lalu.

Sebab rasa sakit itu hanya ada pada saat ia patah, maka manisnya akan terasa ketika ia disatukan lagi.

(Di inspirasikan oleh seseorang, yang pernah broken heart?)

Duhai....


Pilkada telah di jalani. Incumbent bakalan bertahta lagi. Sejumlah cerita mengisi kemenangannya. Mulai dari serangan fajar, hingga ancaman pecat bagi pegawai. Duhai, tidakkah mereka sadari hal itu hanya ancaman belaka, tidakkah mereka menginginkan perubahan ? Mengapa mereka lebih suka kondisi yang sama ? Duhai, alangkah rindunya pada sang anasyir taghyir.

Selasa, 09 September 2008

Tanpa suara

Terjadi lagi

Kau jatuh ke lubang yang sama

Kali ini lebih dalam kau terjatuh

Keledai saja tidak jatuh dua kali

Apa yang kau inginkan?

Bukankah telah berjanji tidak akan mengulanginya?

Bukankah kau katakan telah meninggalkannya?

Hanya begitukah kau tepati janjimu

Tidak….

Aku tidak jatuh lagi ke lubang yang sama

Aku hanya belum mampu bangkit dari keterpurukanku

Tidak…..

Aku tidak jatuh lagi

Hanya belum mampu keluar

Kau masih di sana

Apa yang kau tunggu

Bukti

Bukankah Dia telah memberi tanda

Do’amu terjawab sekian waktu yang lalu

Apa lagi yang kau inginkan

Berapa lama lagikah sampai kau sadar

Beritahu aku….

Ajari aku…

Jangan tinggalkan aku….

Aku tidak meninggalkanmu

Kau yang menjauh dariku

Khayalmu membangun dinding pemisah

Antara kita

Sadarlah..

Wahai diri

Lihatlah di sana

Ada banyak yang bisa kau lakukan

Bangkitlah

Bangunlah

Keluarlah tinggalkan ia

Jangan kau khawatirkan lagi

Ia bukanlah milikmu

Ia milik Allah

Sabarlah

Tunggulah waktunya kan tiba

Jangan sia-siakan waktumu

Lihat di sana

Tempatmu seharusnya berada

Aku menunggumu

Sambut genggamku, iringi langkahku

Ikut denganku, dengar aku

Ini jalanNya

Jika bersabar Dia akan menolongmu

“Robbi, sungguh ku menyiksa diri. Jika tak Kau ampuni, tak Kau sayangi”

Rabbana taqabbalminna innaka antasami’ul ‘alim wa tubb’alaina innaka antattauwaburrahim

Rabu, 03 September 2008

KATA

Tidak ada seorangpun yang mengetahui apa yang akan terjadi di hari depannya. Dulu ketika masih kuliah saat dosen PPKn menerangkan tentang politik di Indonesia yang ada dipikiran adalah : ini dosen ngomongin apa sih? Ngapain orang-orang yang bakalan berhadapan dengan mesin dan bahan kimia dikasi ilmu politik? Nggak nyambung banget !! Namun takdir Allah berkata lain. Justru sekarang sebagian besar waktu saya habis di parpol, meski bukan orang penting. Dan tidak bersentuhan sama sekali dengan basic kuliah dulu. Rasanya lucu kala mengingat dulu berkata tidak mengerti dan tidak mau mengerti politik.

Masih terekam dalam memori saat seorang adik mengatakan hal-hal buruk tentang jilbab panjang yang kami pakai. Saat itu terucap olehnya tidak akan pernah menggunakan jilbab seperti kami, karena yang tertanamkan dalam pikirannya hanyalah prasangka buruk tentang jilbab ini. Waktu berlalu, terbukti Allah adalah Maha Pembolak-balik Hati. Ketika pulang liburan kuliah, saya bertemu dengannya dalam balutan gamis dan jilbab yang panjangnya lebih dari yang saya pakai ! Saya hanya ternganga ketika itu. Sambil senyum-senyum iseng saya tanyakan: siapa ya yang dulu ngejek jilbab ? Sambil senyum malu-malu ia bilang: itukan dulu, waktu belum paham. Rupanya ketika menginjakkan kaki dilingkungan kampus, para seniornya telah mengubah pandangannya yang salah tentang jilbab panjang.

Perkataan yang hebat terekam dalam sejarah. Seorang penulis terkenal (lupa namanya, Hemmingway, Flemmingway, yang bunyinya seperti itu), menasehati anaknya pria sejati tidak akan bunuh diri. Ia berkata demikian setelah ayahnya bunuh diri. Ironisnya ayah dan anak ini justru ditemukan meninggal bunuh diri.

Menjelang Pilkada dan Pemilu 2009, banyak kata terucap dari para calon pemimpin di negeri ini. Janji-janji diumbar. Semuanya mengatakan akan mengubah negeri ini menjadi lebih baik. Namun hanya waktu yang akan membuktikan apakah janji-janji itu dilaksanakan. Atau sama seperti pendahulunya, manis ketika masih sebagai calon, pahit ketika telah menduduki kursi empuk. Berempati dengan rakyat sebelum dipilih, namun mencampakkan rakyat setelah berada ditampuk kepemimpinan.

Kata-kata buruk yang keluar dari lisan kita, akan menjadi bumerang nantinya. Perkataan yang baik pun akan menjerumuskan jika tidak dilaksanakan dan tidak dijaga kebaikannya. Jadi berhati-hatilah dengan perkataan.