Sabtu, 22 Mei 2010

Adakah Engkau

Engkaukah yang bersamaku ketika maut sedetik di hadapanku,
Engkaukah yang menangis bersamaku ketika fitnah itu mendera,
Engkaukah sandaranku ketika kucoba tegak menghadapi hidup,
Engkaukah yang mengetuk pintu ketika ku mengurung diri,
Engkaukah yang menenangkanku ketika masalah tak jua usai,
Engkaukah yang duduk bersamaku mengarungi lautan,
Engkaukah yang di sisiku kala ku dimaki,
Engkaukah yang mengusap air mataku kala kutertinggal,
Jika bukan, bagaimana engkau menceritakan setiap jengkal langkahku?
Sungguh, suatu tipu yang engkau katakan !

Kamis, 06 Mei 2010

Memang, semua tergantung pada niat

Bismillahirrahmanirrahim

Lama sekali blog ini terbiar begitu saja. Jikalau diumpamakan sebuah rumah, tentunya sudah berdebu di mana-mana :)

Memang, semuanya tergantung pada niat. Ketika memulai blog ini, yang terpikir ketika itu saya ingin meniru kawan-kawan yang bercerita pad blognya. Tentang apa saja yang terlintas pada pikirnya. Tetapi saya masih terlalu takut untuk bercerita, banyak kekhawatiran yang ternyata menimpa banyak orang yang ingin memulai, sama seperti saya.
Akhirnya justru menyalin tulisan orang lain dan rupanya terlalu tinggi untuk saya pahami :)

Terima kasih pada uda Akmal, meskipun tidak mengenal saya, tulisan-tulisan beliau banyak menambah wawasan, dan keberanian pada saya untuk mulai bercerita lagi. Kali ini, benar-benar tentang saya saja.

Terkait dengan judul tulisan ini, ada sebuah kisah yang saya dapat dari seorang adik saya.
Dia mendapat tugas membujuk kawan-kawannya agar mau menjadi anggota BEM di kampus. Berceritalah dia tentang bagaimana serunya menjadi seorang aktivis kampus. Tiba-tiba seorang teman, alumni dari kampus lain ikutan nimbrung.
"Enaknya menjadi anggota BEM itu, kalau ada acara, apa-apa kita bisa dapat gratis", katanya.
Memang, hanya bermaksud menambahkan salah satu serunya menjadi aktivis. Tetapi kalimat ini justru membuat si adik berfikir dan menarik kesimpulan tentang karakter sang alumni. Maka wajar saja, ketika sang alumni menjadi seorang pimpinan, ia dengan sesuka hatinya mengeluarkan dana untuk hal-hal yang seharusnya menggunakan dana pribadi. Itulah yang terpola dalam pikirannya. Jabatan berarti fasilitas gratis.

Memang, semua tergantung pada niat.