Jumat, 02 Januari 2009

Replacement

Replacement menurut kamus adalah penggantian. Ini berarti ada yang digantikan dan yang menggantikan. Untuk PNS yang telah pensiun akan digantikan dengan yang baru diangkat. Dalam pabrik, shift pagi akan digantikan dengan shift siang, yang kemudian digantikan pula oleh shift malam. Malam bergantian dengan pagi. Sunrise bergantian dengan sunset. Demikian seterusnya, sehingga terjadi perputaran yang seimbang. Subhanallah, hanya itu yang bisa terucap pada Yang Maha Kuasa.

Replacement terjadi secara sunatullah. Itulah yang terbaca pada Al-MAidah : 54.

Mungkin inilah yang sedang terjadi. Mereka yang tadinya sangat bersemangat menebarkan dakwah, tiba-tiba mundur untuk kemudian lenyap tanpa bekas, hanya karena seberkas kecewa. Lainnya, fenomena menghilang setelah menikah justru menimbulkan rasa 'takwa', takut walimah. Khawatir jika menikah nanti tak lagi dapat beraktivitas di lingkungan sosial, karena suami yang tidak sefikroh dan tidak memahami. Ataupun sesama aktivis, tetapi tekanan dari pihak lain menyebabkan keduanya 'mandul' lalu juga menghilang dari peredaran. Alasan lain berdakwah dalam keluarga sendiri lebih urgent lalu terlupa pada dakwah sosial, yang sama urgentnya.

Apapun alasannya, ketidakterlibatan mereka akan Allah gantikan dengan kelompok lain yang lebih baik lagi. Ada atau tidak ada mereka dakwah akan terus berjalan, meski pendukungnya hanya sedikit. Namun sungguh rugi jika tidak turut serta dalam barisan ini.

Meskipun sunatullah, ada perasaan tidak rela jika membayangkan akan digantikan. Bukan karena serakah, sungguh bukan itu. Namun jika saya tergantikan itu berarti saya tidak lagi berada dalam barisan dakwah ini. Tidak lagi berjalan di koridorNya. Sebuah kerugian yang tiada tara.

Do'a saya, tetap bersama barisan pengganti itu. Bersama suatu kaum yang Allah mencintainya dan merekapun mencintaiNYa, yang lembut pada mukmin, yang keras terhadap kafir, dan tidak takut celaan.

Do'a saya, tetap bersama mereka hingga tergantikan oleh keterbatasan usia.




* moga mereka yang mundur hanya rehat sejenak mengumpulkan tenaga untuk kemudian maju sebagai singa Allah.




Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.
(Al- Maidah : 54)

Tidak ada komentar: