Entah sejak kapan antiklimaks itu terjadi. Hanya tanya yang selalu hadir, mengapa terjadi ? Lalu, mengapa tak jua diobati?
Entahlah...
Benih yang ditanam tak tumbuh tunas
Sampai kapan ia bertahan, ataukah kering lantas mati
Entahlah....
Aku lelah,
Lelah bertanya mengapa diri tak jua kembali
Lelah hingga mati rasa jiwa ini
Aku kalah
Huff.....belum dimulai sudah menyerah. Sudah terlihat dengan jelas seperti apa diri ini. Terjawab sudah pertanyaan yang pernah memenuhi benak. Maka pantas saja hidup biasa-biasa saja, karena memang hanya begitulah beban yang sanggup diterima.
Bukankah Ia hanya membebani sebatas yang kuasa ditahan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar