Jumat, 08 Oktober 2010

Bermain Peran

Bismillah

Anak-anak belajar dengan bermain. Sudah banyak yang mengatakan demikian. Saya sendiri sering menyaksikan, saat belajarpun mereka main-main. Tetapi begitu ditanya, jawabannya tepat. Bahkan ada yang ditambahi dengan jawaban versi sendiri :))

Yang paling sering, dan mungkin selalu, adalah bermain peran. Kejar-kejaran, pura-pura jadi polisi dan penjahat *masih belum ngerti polisi sekarang tak identik lagi dengan orang baek2 ;p
Main masak-masakan, jual beli, macam-macam deh. Takjub dengan ide mereka, jauh bener bedanya dengan masa kecilku dulu.

Tapi terkadang miris juga dengar celotehan mereka. Memerankan karakter sinetron populer lengkap dengan dialognya. Padahal sinetron-sinetron itu temanya sangat tak mendidik.

*Aku gak mau punya mama tiri!!* (lengkap dengan adegan banting pintu juga, padahal bahasa daerah kami berbeda dengan sinetron)

*Mama pergi belanja dulu ya Pa..* (yang meranin papa bengong ditinggal sendirian hihihi..)

*************************************************************************************

Kalau anak-anak di Paud, perannya bukan berdasarkan sinetron, melainkan sesuai mainan yang ada, gurunya pun ikutan main :)

*Jual ikan..jual ikan ! lima ribu..lima ribu ! ikan patin..ikan bakar...siapa beli ! * (salut dengan yang satu ini, setau saya jarang penjual ikan yg jualan teriak-teriak. ntah dari mana dapat idenya)
*Ibuk sakit apa? sini saya suntik..* (kalau saya pasiennya, udah kabur duluan :DD )

Tadi siang, saya menyaksikan drama lucu. Pemerannya para guru, murid-murid sebagai penonton aktif. Sebenarnya, gurunya stres seharian menghadapi jeritan dan tangisan anak-anak. Tapi kalau sedang nonton ataupun main drama seperti ini mereka akan duduk tenang.
Tidak sadar trik mereka menenangkan anak menimbulkan dua manfaat, menghilangkan stres dan memberikan pelajaran berharga pada anak.

Standing applause untuk para pendidik..


main dokter-dokteran, Oye (baju ungu) dokternya, yg lain antri jadi pasien :D

Tidak ada komentar: